Kereta kelinci juga sering disebut kendaraan bermotor satu dan dulunya paling banyak tersebar di Jogjakarta untuk acara Sekaten. Kereta kelinci ini merupakan bentuk kreativitas dari masyarakat yang memanfaatkan mesin diesel atau mobil tua yang tidak terpakai.
Kereta Kelinci Membahayakan Banyak Orang
Semakin lama kereta kelinci ini berkembang menjadi tumpangan yang biasanya keliling kampung mengangkut anak-anak dengan tarif 2000-5000 rupiah. Beberapa orang juga menyewa kereta ini untuk acara pengajian, hajatan dan lainnya karena lebih murah daripada mobil. Masalahnya kereta kelinci ini dapat membahayakan penumpang maupun sopirnya, karena:
- Tidak ada dinding pembatas yang bisa melindungi penumpang/sopir
- Jendela terbuka lebar
- Jumlah gerbong kereta kelinci terlalu panjang dan membahayakan
- Kereta kelinci umumnya tidak terdaftar secara resmi dan tidak kena pajak, artinya tidak boleh beroperasi
Itulah beberapa informasi tentang bahaya naik kereta kelinci yang perlu disadari warga. Lebih baik kereta kelinci hanya difungsikan untuk keperluan khusus saja seperti kendaraan untuk keliling tempat wisata seperti di Borobudur dan lain-lain. Semoga informasinya bermanfaat.