Pengaruh Letak Astronomis Indonesia pada Iklim dan Waktu


Umum / Thursday, February 6th, 2020

Sebelum kita mengulas lebih dalam tentang letak astronomis yang ada di negara kita ini. Ada baiknya jika kita memahami dulu apa arti dari letak astronomi. Letak astronomi merupakan posisi tempat di di dunia yang  tergambarkan oleh garis imajiner bumi berupa garis lintang dan garis bujur.

Sehingga dengan begitu letak astronomis Indonesia merupakan letak negara Indonesia berdasarkan pengukuran garis khayal berupa garis bujur dan garis lintang. Sedangkan pengertian dari garis lintang sendiri merupakan garis imajiner yang digambarkan secara horizontal sementara garis bujur merupakan garis khayal yang digambarkan dari utara ke selatan bumi secara vertikal.

Negara kita ini memiliki letak astronomi pada 6 derajat lintang utara hingga 11 derajat lintang selatan lalu 95 bujur timur hingga 141 bujur timur. Indonesia juga dilewati oleh garis tengah bumi yang merupakan garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa merupakan garis lintang sebesar nol derajat yang membagi bumi bagian utara dan selatan sama persis.

Garis Khatulistiwa mengelilingi bumi dengan panjang mencapai 40.007 kilo meter. Beberapa daerah di Indonesia dilalui persis oleh garis khatulistiwa ini seperti pulau Batu yang ada di Sumatera, Kepulauan Lingga, Sulawesi, Pontianak, Kayoa, Halmahera dan Pulang Gebe.

pixabay.com

Sementara itu untuk kawasan perairan yang dilewati oleh garis khatulistiwa adalah Teluk Tomini, Selat Makassar, laut Halmahera Selat Karimata dan yang lainnya. Keunikan daerah daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa adalah memiliki durasi siang dan malam yang hampir sama yaitu tepat 12 jam.

Selain itu keunikan daerah khatulistiwa yaitu terjadinya peristiwa ekuinoks, dimana peristiwa ini adalah keadaan dimana matahari berada tepat sejajar dengan garis khatulistiwa yang terjadi dua kali dalam satu tahun yaitu antara 20 Maret dan 22 desember.

Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim di Indonesia

Berdasarkan letak astronominya,  maka Indonesia dikategorikan beriklim tropis. Hal ini karena Indonesia memang berada dimana tropis yaitu kawasan dengan posisi 23.5 derajat lintang selatan hingga 23.5 derajat lintang utara. Karena Indonesia berada di kawasan 6 derajat LU sampai 11 derajat lintang selatan maka Indonesia masuk ke kategori tropis. Iklim Tropis di Indonesia dipengaruhi oleh dua iklim lain yaitu iklim laut dan iklim muson.

1. Iklim Tropis

Iklim tropis merupakan salah satu kawasan iklim Indonesia dimana seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya iklim tropis memiliki rentang antara 23,5 derajat LU hingga 23,5 derajat lintang selatan. Pada kawasan tropis matahari selalu beredar sepanjang tahun dan waktu siang maupun waktu malam memiliki durasi waktu yang hampir sama. Akibat dari peristiwa ini, negara yang berada di kawasan tropis akan memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembapan udara yang tinggi. Akan tetapi kawasan beriklim tropis hanya memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim panas yang berganti setiap enam bulan.

2. Iklim Muson

Iklim muson merupakan iklim yang dipengaruhi oleh perubahan angin tiap beberapa periode. Angin muson terbagi menjadi dua yaitu angin muson timur dan.Barat. Dimana angin muson  timur merupakan angin yang bergerak dari daerah Australia ke daerah Asia. Sebaliknya, apabila angin muson barat merupakan pergerakan angin dari Asia ke Australia.

Angin muson berpengaruh pada perubahan iklim Indonesia karena mengingat posisi Indonesia yang berada di antara kedua benua yang dilewati angin muson tersebut. Angin muson timur akan membawa musim kemarau karena melewati Gurun Gibson yang panas dan kering sedangkan angin muson barat akan membawa musim hujan karena melewati samudra Hindia.

3. Iklim Laut

Kondisi Indonesia berada di wilayah perairan membuat tingginya curah hujan yang melanda negara ini. Bagaimana tidak, negara ini memiliki luas perairan sebanyak 2/3 luas Negaranya. Karena luasnya wilayah perairan maka Indonesia selalu saja dilanda dengan hujan yang cukup tinggi bahkan hingga menyebabkan bencana lainnya.

Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Pembagian Waktu di Indonesia

pixabay.com

Dengan garis astronomi juga berpengaruh pada pembagian waktu. Garis yang berhubungan dengan pembagian waktu yaitu garis bujur. Garis bujur nol derajat ditetapkan di kota Greenwich, Inggris dimana di kotavteesebut dijadikan sebagai patokan waktu dunia atau Greenwich Mean Time

Negara Indonesia Jika dilihat dari sudut pandang garis bujur maka menyebabkan negara inivterbagi ke dalam tiga zona waktu yang berbeda. Negara Indonesia mengatur pembagian waktu ini dalam Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987.

1. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)

Kawasan waktu Indonesia Barat merupakan garis waktu antara 95 derajat bujur timur hingga 105 derajat bujur timur. Letak bujur ini berada si sebelah barat Indonesia maka sari itu dinamakan waktu Indonesia Barat. Wilayah WIB ini meliputi Sumatera, Madura, Jawa dan sebagian wilayah Kalimantan. Apabila dibandingkan dengan GMT maka waktu Indonesia Barat memeliliki selisih waktu 7 jam.

2. Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)

Sementara itu untuk waktu Indonesia bagian tengah atau WITA merupakan daerah yang terletak antara 105 derajat bujur timur hingga 120 derajat bujur timur. Wilayah yang masuk ke dalam zona ini adalah wilayah bagian tengah seperti pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Apabila dibandingkan dengan GMT maka wilayah Indonesia tengah memiliki selisih waktu lebih dari 8 jam.

3. Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)

Untuk waktu Indonesia bagian timur merupakan wilayah yang berada di antara 120 derajat bujur timur hingga 135 derajat bujur timur. Wilayah yang terlingkup daerah waktu Indonesia Barat yaitu paduan dan Maluku. Perbedaan waktu dengan GMT yaitu sebesar 9 jam lebih dahulu.

Demikian penjelasan dari kami Untuk mengetahui info lebih lanjut dari materi ini ada juga bisa melihat di pintarnesia.com. Berbagai info menarik juga tersedia disana.