Sejarah dan Anak Sungai Cisadane


Umum / Saturday, November 16th, 2019

Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai besar ditanah pasundan pulau Jawa. Panjang aliran sungai ini berkisar 126 kilometer, dengan hulu sungai yang bermata air di Gunung Kendeng serta Gunung Pangrango dan mengalir terus hingga bermuara ke Laut Jawa.

Tentang Sungai Cisadane

Anak Sungai

Sungai ini memiliki beberapa anak sungai, diantaranya :

  1. Ci Anten

Anak sungai yang melewati kecamatan Leuwiliang dan bermuara ke Ci Sadane.

  1. Ci Kaniki

Memiliki hulu di Gunung Kendeng serta bermuara ke Ci Anten.

  1. Ci Bungbulang

Melewati kecamatan Cibungbulang dan bermuara ke Ci Anten.

  1. Ci Nangneng

Berlokasi di wilayah Ciampea serta bermuara ke Ci Sadane.

  1. CI Apus

Berlokasi di wilayah kecamatan Dramaga, dan bermuara ke Ci Sadane.

Sejarah

Pada dahulu kala sungai ini bernama sadane, yang dalam bahasa sanskerta bermakna Istana Kerajaan. Atau juga bermakna Jalan Kebijaksanaan dari kata sadhana. Kerajaan Pajajaran adalah penganut agama Hindu, yang mana menghormati air sungai dari gunug sebagai metode untuk membersihkan diri menuju jalan kebijaksanaan. Cisadane dahulu aliran sungainya sangat bersih yang menjadikan sungai ini sebagai sungai suci bagi masyarakat Hindu Kerajaan Pajajaran.

Sejarah masa lalu mencatat di abad 16, sungai ini terdapat banyak kapal dagang kecil yang memasuki daerah muasa Cisadane yang terletak di pesisir Laut Jawa. Kapal-kapal ini berlajar dengan tujuan ke Tangerang. Menurut peta lama bangsa Eropa, daerah Tangerang lebih dikenal dengan Swampland karena daerah sekitar sepert Kampung Melayu dan lain – lain masih berupa rawa – rawa. Seiring waktu berjalan luapan Sungai Cisadane yang membawa material tanah dari gunung mengakibatkan sedimentasi pada daerah muaranya. Yang menyebabkan penimbunan pada bagian rawa – rawa, sehingga muara sungai menyempit dan menjauh dari daratan.

Meskipun pada masa sekarang Sungai Cisadane sudah tidak dapat di masuki kapal – kapal besar, namun masih banyak di jumpai kapal – kapal kecil nelayan terutama di daerah Kedaung samapai Tanjung Burung. Serta terdapat galangan kapal speed boat yang memanfaatkan aliran Sungai Cisadane untuk berlayar. Serta banyak pula di jumpai tambak – tambak budidaya ikan bandeng dan udang.